KELOMPOK SOSIAL
Kelompok sosial adalah:
Kelompok sosial (social group) merupakan suatu
himpunan atau suatu kesatuan-kesatuan manusia manusia yang hidup bersama, yang
disebabkan oleh adanya hubungan antara mereka yang menyangkut hubungan timbal-balik
yang saling mempengaruhi dan adanya kesadaran untuk saling tolong
menolong. Sosial group merupakan pengumpulan atau
agregasi yang teratur.
Faktor-faktor yang mendasari manusia
berkelompok:
1. Adanya persamaan senasib
2. Tujuan yang sama
3. Ideologi yang sama
4. Musuh bersama
5. Suku bangsa yang sama atau kelompok
etnik
Syarat agar suatu kumpulan
manusia dapat disebut sebagai kelompok:
1.
Setiap
anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa ia merupakan sebagian dari
kelompok yang bersangkutan
2.
Ada
hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam
kelompok tersebut
3.
Ada
suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu sehingga
hubungan diantara mereka bertambah erat
4.
Berstruktur,
berkaidah, dan mempunyai pola perilaku
Kriteria-kriteria bentuk/tipe dalam kelompok sosial diklasifikasikan berdasarkan:
1.
Besar
kecilnya jumlah anggota
2.
Derajat
interaksi sosial
3.
Kepentingan
dan wilayah
4.
Derajat
organisasi
5.
Kesadaran
akan jenis, hubungan sosial dan tujuan yang sama
Bentuk-bentuk kelompok sosial menurut para ahli:
- In
Group dan Out Group
Summer membedakan antara in
group dan out group. In Group merupakan kelompok
social yang dijadikan tempat oleh individu-individunya untuk
mengidentifikasikan dirinya. Out Group merupakan kelompok
sosial yang oleh individunya diartikan sebagai lawan in Group.
Contoh: Istilah “kita” atau “kami” menunjukkan adanya artikulasi in
group, sedangkan “mereka” berartikulasi out group.
- Kelompok
primer dan sekunder
Charles Horton Cooley mengemukakan tentang kelompok
primer yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara
anggota-anggotanya, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi,interaksi sosial
dilakukan secara tatap muka (face to face). Kelompok sekunder adalah
kelompok sosial yang terdiri dari banyak orang, antara siapa hubungannya tidak
perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan juga sifatnya tidak begitu
langgeng.
- Gemainschaft
dan gesellschaft
Ferdinand Tonnies mengemukakan tentang hubungan
antara individu-individu dalam kelompok sosial sebagai Gemainschaft (paguyuban)
dan gesellschaft(patembayan). Gemainschaft merupakan
bentuk-bentuk kehidupan yang di mana para anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang murni, bersifat ilmiah, dan kekal. Contoh: keluarga,
kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dll.Gesellschaft (patembayan)
merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu (yang
pendek), bersifat pamrih ekonomi atau bersifat kontraktual. Contoh: hubungan
perjanjian perdagangan, organisasi formal, organisasi suatu perusahaan, dll.
- Kelompok
Formal dan Informal
J.A.A. Van Doorn membedakan kelompok Formal dan
Informal. Kelompok Formal mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan
oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka, misalnya pemerintah
memilih ketua, iuran anggota, dll. Kelompok Informal tidak mempunyai struktur
atau organisasi tertentu. Kelompok ini terbentuk karena pertemuan
berulang-ulang, misal kelompok dalam belajar.
- Membership
group dan reference group
Robert K. Merton membedakan kelompok membership dengan
kelompok reference. Kelompok membership merupakan
kelompok yang para anggotanya tercatat secara fisik sebagai anggota, sedangkan
kelompok reference merupakan kelompok sosial yang dijadikan
acuan atau rujukan oleh individu-individu yang tidak tercatat dalam anggota
kelompok tersebut untuk membentuk atau mengembangkan kepribadiannya atau dalam
berperilaku.
Kelompok teratur dan tidak teratur:
A.
Kelompok Teratur
Kelompok teratur merupakan kelompok
yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan anggota-anggotanya untuk
mengatur hubungan antarmereka. Ciri-ciri kelompok teratur:
·
Memiliki
identitas kolektif yang tegas (misalnya tampak pada nama kelompok, simbol
kelompok,dll).
·
Memiliki
daftar anggota yang rinci.
·
Memiliki program
kegiatan yang terus-menerus diarahkan kepada pencapaian tujuan yang jelas.
·
Memiliki
prosedur keanggotaan.
Contoh kelompok teratur
antara lain berbagai perkumpulan pelajar atau mahasiswa, instansi pemerintahan,
parpol, organisasi massa, perusahaan, dll.
B.
Kelompok Tidak Teratur
Kelompok tidak teratur merupakan
kelompok yang tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu. Kelompok ini
terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang. Contoh kelompok belajar, klik,
dll. Menurut Soerjono Soekanto, klik adalah suatu kelompok
kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar.
Klik ini ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota,
biasanya hanya bersifat “antara kita saja”.
MASYARAKAT KOTA DAN MASYARAKAT DESA
Ciri-ciri dan karateristik masyarakat kota dan
masyarkat desa
Masyarakat Kota
Ciri-ciri masyarakat kota:
1. Pengaruh alam terhadap masyarakat
kota kecil
2. Mata pencahariannya sangat beragam
sesuai dengan keahlian dan ketrampilannya.
3. Corak kehidupan sosialnya
bersifat gessel schaft (patembayan), lebih individual
dan kompetitif.
4. Keadaan penduduk dari status
sosialnya sangat heterogen
5. Stratifikasi dan diferensiasi sosial
sangat mencolok. Dasar stratifikasi adalah pendidikan, kekuasaan, kekayaan,
prestasi, dll.
6. Interaksi sosial kurang akrab dan
kurang peduli terhadap lingkungannya. Dasar hubungannya adalah kepentingan.
7. Keterikatan terhadap tradisi sangat
kecil
8. Masyarakat kota umumnya
berpendidikan lebih tinggi, rasional, menghargai waktu, kerja keras, dan
kebebasan
9. Jumlah warga kota lebih banyak,
padat, dan heterogen
10. Pembagian dan spesialisasi kerja
lebih banyak dan nyata
11. Kehidupan sosial ekonomi, politik
dan budaya amat dinamis, sehingga perkembangannya sangat cepat
12. Masyarkatnya terbuka, demokratis,
kritis, dan mudah menerima unsur-unsur pembaharuan.
13. Pranata sosialnya bersifat formal
sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
14. Memiliki sarana – prasarana dan
fasilitas kehidupan yang sangat banyak.
Karateristik masyarakat kota:
1. Anonimitas
Kebanyakan warga kota menghabiskan waktunya di tengah-tengah kumpulan
manusia yang anonim.Heterogenitas kehidupan kota dengan keaneka ragaman
manusianya yang berlatar belakang kelompok ras, etnik, kepercayaan, pekerjaan,
kelas sosial yang berbeda-beda mempertajam suasana anonim.
2. Jarak Sosial
Secara fisik orang-orang dalam keramaian, akan tetapi mereka hidup
berjauhan.
3. Keteraturan
Keteraturan kehidupan kota lebih banyak diatur oleh aturan-aturan legal
rasional. (contoh: rambu-rambu lalu lintas, jadwal kereta api, acara televisi,
jam kerja, dll)
4. Keramaian (Crowding)
Keramaian berkaitan dengan kepadatan dan tingginya tingkat aktivitas
penduduk kota. Sehingga mereka suatu saat berkerumun pada pusat keramaian
tertentu yang bersifat sementara (tidak permanen).
5. Kepribadian Kota
Sorokh, Zimmerman, dan Louis Wirth menyimpulkan bahwa kehidupan kota
menciptakan kepribadian kota, materealistis, berorientasi, kepentingan,
berdikari (self sufficient), impersonal, tergesa-gesa, interaksi social
dangkal, manipulatif, insekuritas (perasaan tidak aman) dan disorganisasi
pribadi.
Masyarakat Desa
Ciri-ciri masyarakat pedesaan:
- Letaknya
relatif jauh dari kota dan bersifat rural
- Lingkungan
alam masih besar peranan dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
pedesaan
- Mata pencaharian
bercorak agraris dan relatif homogen (bertani, beternak, nelayan, dll)
- Corak
kehidupan sosialnya bersifat gemain schaft (paguyuban)
dan memiliki community sentiment yang kuat
- Keadaan
penduduk (asal-usul), tingkat ekonomi, pendidikan dan kebudayaannya
relatif homogen.
- Interaksi
sosial antar warga desa lebih intim dan langgeng serta bersifat familistik
- Memiliki
keterikatan yang kuat terhadap tanah kelahirannya dan tradisi-tradisi
warisan leluhurnya
- Masyarakat
desa sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebersamaan / gotong royong,
kekeluargaan, solidaritas, musyawarah, kerukunan dan keterlibatan social.
- Jumlah
warganya relatif kecil dengan penguasaan IPTEK relatif rendah, sehingga
produksi barang dan jasa relatif juga rendah
- Pembagian
kerja dan spesialisasi belum banyak dikenal, sehingga deferensiasi sosial
masih sedikit
- Kehidupan
sosial budayanya bersifat statis, dan monoton dengan tingkat perkembangan
yang lamban.
- Masyarakatnya
kurang terbuka, kurang kritis, pasrah terhadap nasib, dan sulit menerima
unsur-unsur baru
- Memiliki
sistem nilai budaya (aturan moral) yang mengikat dan dipedomi warganya
dalam melakukan interaksi sosial. Aturan itu umumnya tidak tertulis
- Penduduk
desa bersifat konservatif, tetapi sangat loyal kepada pemimpinnya dan menjunjung
tinggi tata nilai dan norma-norma ang berlaku.
Karakteristik masyakat pedesaan:
Menurut Landis, terdapat beberapa
karateristik masyarakat desa, a.l:
1. Umumnya mereka curiga terhadap orang
luar yang masuk
2. Para orang tua umumya otoriter
terhadap anak-anaknya
3. Cara berfkir dn sikapnya konservatif
dan statis
4. Mereka amat toleran terhadap
ninlai-nlai budayanya sendiri, sehingga kurang toleran terhadap budaya lain
5. Adanya sikap pasrah menerima nasib
dan kurang kompetitif
6. Memiliki sikap udik dan
isolatif serta kurang komunikatif dengan kelompok sosial diatasnya.
PENUGASAN
- Faktor-faktor
yang mendasari manusia berkelompok:
- Apakah
yang di maksud dengan kelompok sosial:
- Bentuk-bentuk
kelompok sosial menurut beberapa para ahli sosiologi
- Pengertian
kelompok Teratur & Tidak Teratur (ciri-ciri, contoh, dll)
- Ciri-ciri atau karasteristik masyarakat kota & masyarakat desa.
0 komentar:
Posting Komentar